Makalah Sejarah Peradaban Islam (Pusat-Pusat Peradaban Islam Di Dunia) | TERBARU UPDATE HARI INI
BLOG INI AKAN SELALU UPDATE SETIAP HARI ! SILAHKAN BAGI YANG MAU RREQUES

Makalah Sejarah Peradaban Islam (Pusat-Pusat Peradaban Islam Di Dunia)

Bagi anda yang ingin mempunyai filenya, silahkan downlaod dilink bawah ini!.

Makalah Sejarah Peradaban Islam (Pusat-Pusat Peradaban Islam Di Dunia)

Makalah Sejarah Peradaban Islam (Pusat-Pusat Peradaban Islam Di Dunia)


BAB II
PEMBAHASAN
Pusat-pusat Peradaban Islam

A.  MEKAH AL-MUKARRAMAH
Mekah Al-mukarramah Merupakan kota tempat lahirnya agama islam, dimana Nabi Muhammad  lahir dan memperoleh wahyu Al-qur’an dikota mekkah. Mekkah merupakan kota untuk menuntut ilmu, baik pada masa Nabi Muhammad khulafaur rasyidin maupun masa ummayah dan abassiyah bahkan hingga sekarang.
Awalnya mekkah merupakan pusat peradaban jahiliyah yang penuh dengan paganisme. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan agama islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad, kota mekkah menjadi kota suci umat islam. Dikota ini juga terdapat ka’bah di masjidil haram yang merupakan kiblat umat islam dalam sholat. Mekah juga menjadi pusat kajian ilmu-ilmu keagamaan, khusunya menjadi pusat kajian ilmu hadits dan fiqh.
Di samping kota suci, mekkah juga menjadi kota budaya, lantaran kebudayaan Islam dikembangkan oleh Nabi di kota ini, di samping kota Madinah Al-Munawwarah.


B.  MADINAH AL-MUNAWWARAH
Madinah Al-Munawwarah, awalnya kota ini bernama Yatstrib. Kota madinah menjadi pusat kebudayaan islam setelah Nabi Muhammad berhijrah dari mekkah ke Yastrib. Setelah Nabi hijrah ke Yastrib, maka kota tersebut dijadikan pusat jemaah kaum muslimin, dan selanjutnya menjadi ibu kota negara Islam yang segera didirikan Nabi, dengan diubah namanya menjadi Madinah.
Dari Madinah inilah Nabi meneruskan perjuangan menyebarkan agama Islam. Di Madinah selama 13 tahun nabi membina dan mengembangkan masyarakat islam. Madinah juga merupakan pusat pemerintahan Islam pada masa Nabi Muhammad, dan kemudian masa khulafaur rasyidin sejak masa pemerintahan dipegang oleh Muawiyah bin Abi Sofyan, pusat pemerintahan dipindahkan ke  Damaskus.
Madinah Al-Munawwarah merupakan kota pusat  kebudayaan Islam di Arab. Di kota ini pula terdapat masjid Nabi  yang terkenal dengan nama Masjid Nabawi. Pada zaman Rasul dan para khulafaur rasyidin, Masjid Madinah  menjadi kantor besar yang didalamnya diurus segala urusan pemerintahan. Dimasjid ini juga  menjadi pusat kegiatan  ilmu dan kebudayaan.
Di kota ini Nabi Muhammad  di makamkan. Kota madinah merupakan kota suci umat islam setelah Mekkahal-Mukarramah. Dari kota ini lahir para ilmuwan muslim dan para ulama yang menghiasi lembaran-lembaran sejarah umat Islam.[1][1]

     C.  BAGHDAD
Kota Baghdad didirikan oleh Khalifah Abbasiyah kedua, Al-Mansyur (754-755) pada tahun 762 M. Setelah mencari-cari daerah yang strategis untuk ibu kotanya, pilihan jatuh pada daerah yang sekarang dinamakan Baghdad, terletak dipinggir sungai Tigris. Menurut cerita rakyat daerah ini sebelumnya adalah tempat peristirahatan Kisra Anusyirwan, Raja Persia yang masyhur, di musim panas. Baghdad berarti “taman keadilan”. Taman itu lenyap bersama hancurnya kerajaan Persia. Akan tetapi, nama itu tetap menjadi kenangan rakyat.
Kota ini bentuk bundar. Ada empat buah pintu gerbang di seputar kota ini, disediakan untuk setiap orang untuk memasuki kota. Keempat pintu gerbang itu adalah Bab al-Syam di Barat laut. Bab al-Bashrah di Tenggara, dan Bab al-Khurusan di timur laut. Diantara masing-masing pintu gerbang ini, dibangun 28 menara sebagai tempat pengawal negara yang bertugas mengawasi keadaan diluar. Ditengah-tengah kota terletak istana Khalifah menurut seni arsitektur Persia. Istana ini dikenal dengan nama al-Qashr al-Zahabi, berarti istana emas.
Sejak awal berdirinya kota ini sudah menjadi pusat peradaban dan kebangkitan ilmu pengetahuan dalam Islam. Itulah sebabnya, Philip K. Hitti menyebutnya sebagai kota Intelektual.
Masa keemasan kota Baghdad terjadi pada zaman pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid (786-809M) dan anaknya Al-Ma’mun (813-833M). Dari kota inilah memancar sinar kebudayaan dan peradaban Islam ke seluruh Dunia. Prestise politik,supremasi ekonomi dan aktifitas Intelektual merupakan tiga keistimewaan kota ini. Baghdad ketika itu menjadi pusat peradaban dan kebudayaan yang tertinggi didunia. Khalifah Al-Ma’mun memiliki perpustakaan yang dipenuhi dengan beribu-ribu buku ilmu pengetahuan. Perpustakaan itu bernama bernama Bait al-Hikmah.Dalam bidang sastra, kota Baghdad terkenal dengan hasil karya yang indah dan digemari orang. Diantara karya sastra yang terkenal adalah Alf Lailah wa Lailah, atau kisah seribu satu malam. Di kota baghdad ini lahir dan muncul para sainstis ulama dan sastrawan Islam yang terkenal, seperti al-Khawarizm, al-Razi, al-Kindi dan lain-lain.
Pada masa Harun Al-Rasyiddan Al-Ma’mun, perdagangan dan industri berkembang pesat. Kehidupan kota ini  di dukung oleh tiga buah pelabuhan yang ramai dikunjungi  para kafilah dagang internasional (Cina, India, Mesir, dan negeri Afrika lainnya). Banyaknya orang suci yang dikebumikan di dalam batas dan sekitar tembok kota dan makamnya menjadi pusat tempat ziarah bagi orang Muslim, menyebabkan kota baghdad mendapat julikan Banteng Kesucian.
Semua kemegahan, keindahan, dan kehebatan kota Baghdad yang dibangun pertama kali oleh khalifah Al-Mansur itu sekarang hanya tinggal kenangan. Setelah kota ini dibumihanguskan oleh tentara Mongol dibawah  pimpinan Hulagu Khan tahun 1258 M.

     D.  KAIRO (MESIR)
Kota Kairo dibangun pada tanggal 17 Sya’ban 358H/969 M oleh panglima perang dinasti Fathimiah yang beraliran Syi’ah, Jahwar Al-Siqili, atas perintah Khalifah Fatimiah, Al-Mu’izz Lidinillah (953-975 M). sebagai ibu kota di kerajaan dinasti tersebut. bentuk kota ini hampir merupakan segi empat. Disekelilingnya dibangun pagarr tembok besar dan tinggi. Pagar tembok ini memanjang dari masjid Ibn Thulun sampai ke Qal’at Al-Jabal, memanjang dari Jabal Al-Muqattam sampai ke tepi sungai Nil. Daerah-daerah yang dilalui oleh dinding ini sekarang disebut al-Husainiyah, Bab Al-Luk, syibra danahya bulaq.
Wilayah  Kekuasaan dinasti fatimiah meliputi Afrika Utara, Sicilia, dan Syiria. Berdirinya kota kairo sebagai ibu kota kerajaan dinasti ini membuat baghdad mendapat saingan. Setelah pembangunan kota Kairo rampung lengkap dengan istananya, Al-siqili mendirikan masjid Al-Azhar, (970 M).
Kota yang terletak di tepi sungai Nil ini mengalami tiga kali masa kejayaan, yaitu pada masa Dinasti Fatimiah, di masa Shalah-Al-Din Al-Ayyubi dan di bawah Baybars dan Al-Nashir pada masa dinasti Mamalikgan Al- Periode Fathimiah dimulai dengan Al-Mu’izz dan puncaknya terjadi pada masa pemerintahan anaknya, Al-Aziz.
Al-Muizz melaksanakan tiga kebijakan besar, yaitu pembaharuan dalam bidang administrasi, pembangunan ekonomi, dan toleransi beragama (juga aliran). Pada masa-masa selanjutnya, Dinasti fatimiah mulai mendapat gangguan-gangguan politik. Dinasti fathimiah ditumbangkan oleh dinasti Ayyubiah yang didirikan oleh Shalah Al-Din. Kekuasaan dinasti Ayyubiah di Mesir diambil alih oleh dinasti mamalik. Oleh karenanya, Kairo menjadi pusat peradaban dan kebudayaan islam terpenting.[2][2]

E. DAMASKUS DI SYIRIA
Damaskus pada zaman sebelum islam adalah ibu kota kerjaan Romawi Timur di syiria. Damaskus merupakan kota lama yang di bangun kembali dalam zamandahulu Bani Umayyah dan dijadikan ibu kota negara sejak pemerintahan Muawiyah bin Abi Sufyan, khalifah pertama bani Umayyah.
Di kota Damskus banyak didirikan gedung-gedung yang indah, yang bernilai seni, di samping kotanya sendiri dibangun sedemikian rupa teratur dan indahnya, dengan jalan-jalan yang lebih merimbun, kanal-kanal yang bersimpang siur berfungsi sebagai jalan dan pengairan, taman-taman rekreasi yang menajubkan.
Di kota Damaskus terdapat Masjid Damaskus yang megah dan agung, masjid ini dibangun oleh khalifah Al-Walid bin Abdul Malik dengan arsiteknya Abu Ubaidah bin Jarrah.[3][3]

     F.   ISFAHAN (PERSIA)
Isfahan adalah kota terkenal di Persia, pernah menjadi ibu kota kerajaan safawi. Kota ini merupakan gabungan dari dua kota sebelumnya, yaitu Jayy, ditempat berdirinya Syahrastan dan yahudiah yang didirukan oleh Buch Tanashshar atau Yazdjir I atas anjuran istrinya yang beragama yahudi. Kota ini, sebelum berada dibawah kerajaan safawi, sudah beberapa kali mengalami pergantian penguasa : dinasti Samani tahun 301 H/928 M dan memerdekakan diri dari kekuasaan baghdad. Setelah itu, jatuh ketangan penguasa bani buwaih dan pada tahun 421 H/ 1030 M direbut oleh Mahmud Al-Ghaznawih, penguasa dinasti Ghaznawiah. Dari penguasa Ghaznawiah ini, isfahan lepas ketangan penguasa seljuk dan dijadikan sebagai tempat tinggal  Sultan Maliksyah. Ketika raja syafawi , Abas 1, menjadikan isfahan sebagai ibu kota kerajaannya.

     G. ISTAMBUL (TURKI)
Istambul adalah ibu kota kerajaan Turki Usmani. Kota ini sebelumnya merupakan  ibu kota kerajaan romawi timur, yang bernama konstantinopel. Konstantinopel sendiri sebelumnya sebuah kota bernama Byzantium terletak di selat Bosporus, yang oleh konstanting. Muhammad Al-Fatih menjadikan Istambul sebagai ibu kota kerajaan Turki Usmani, ia melakukan penataan hal-ihwal orang-orang kristen yunani (Romawi). Sebagaimana dengan Konstantinopel pada masa kerajaan romawi timur, Kerajaan turki usmani dengan ibu kota istambul itu, juga menjadi sebuah negara Adidaya pada masa jayanya.  Sebagai ibu kota, disinilah tempat berkembangnya kebudayaan turki yang merupakan perpaduan bermacam-macam kebudayaan.[4][4]

     H.  DELHI (INDIA)
Delhi adalah ibu kota kerajaan-kerajaan islam di India sejak tahun 608 H/1211 M (kecuali beberapa kali dalam waktu yang tidak lama, yaitu ketika ibu kota pindah ke Dawlataba, agra, dan lahore). Sampai kerajaan Mughal  runtuh oleh Inggris tahun 1858. Sebagai ibu kota kerajaan-kerajaan Islam, Delhi juga menjadi pusat kebudayaan dan peradaban Islam dianak benua India. Sebelum Islam masuk kesana, Delhi berada dibawah kekuasaan keturunan Johan Rajput. Tahun 589 H (1193M), kota ini di taklukan oleh Qutb Al-Din Aybak dan tahun 602 (1204 M) ini dijadikan ibu kota kerajaan tersendiri olehnya. Setiap dinasti Islam yang berkuasa  di India dan menjadikan Delhi sebagai ibukotanya, seakan mereka berlomba-lomba untuk membangun dan memperindah istana, benteng masjid, madrasah dan makam.Delhi islam yang dapat disaksikan sekarang adalah delhi yang hanya dibangun oleh kerajaan Mughal.

     I.     ANDALUS (SPANYOL)
Di Spanyol, banyak kota-kota islam yang masyhur dan menjadi pusat peradaban Islam seperti sevilla, kordofa, granada, murjiah, dan toledo. Yang terpenting diantaranya adalah kordova dan granada.
      1.      Cordova
kota ini terletak di sebelah selatan lereng gunung Sierra de Cordova dan di tepi sungai Guadalquivir. Sebelum Spanyol ditaklukkan oleh tentara Islam tahun 711 M, Cordova adalah ibu kota kerajaan Kristen Visigoht, sebelum dipindahkan ke Toledo. Penaklukan spanyol oleh penguasa Islam terjadi pada masa khalifah Al-Walid ibn Abd Malik, dibawah pimpinan Tarik ibn Ziyad dan Musa ibn Nushair.Dibawah pemerintahan kerajaan Visighot, Cordova yang sebelumnya makmur menjadi mundur. Kemakmurannya bangkit kembali di masa Islam. Pada tahun 756 M, kota ini menjadi ibu kota dan pusat pemerintahan Bani Umayyah di Spanyol, setelah Bani Umayyah di Damaskus jatuh ke tangan Bani Abbas tahun 750 M. penguasa Bani Umayyah pertama di Spanyol adalah Abd Al-Rahman Al-Dakhil. Kekuasaan Bani Umayyah di Andalus ini berlangsung dari tahun 756 M sampai 1031 M.

      2.      Granada
       Kota Granada terletak di tepi sungai Gendil di kaki gunung Sierra Nevada, berdekatan dengan pantai laut Mediterania (laut tengah). Granada semula adalah tempat tinggal orang Iberia, kemudian menjadi kota orang Romawi dan baru terkenal setelah berada di tangan orang-orang Islam. Kota ini berada di bawah kekuasaan Islam hampir bersamaan dengan kota-kota lain di Spanyol yang di taklukkan oleh tentara Bani Umayyah di bawah pimpinan Tarik ibn Ziyad dan Musa ibn Nushair tahun 711 M. pada masa pemerintahan Bani Umayyah di Spanyol, kota ini di sebut Andalusia Atas.
          Pada masa pemerintahan Bani Umayyah di Andalusia, Granada mengalami perkembangan pesat. Setelah Bani Umayyah mengalami kemunduran, tahun 1031 M, dalam jangka waktu 60 tahun, Granada diperintah oleh dinasti setempat, yaitu dinasti Zidris. Setelah itu, Granada jatuh ke bawah pemerintahan Al-Murabitum, sebuah dinasti Barbar dari Afrika Utara pada tahun 1090 M, Al-Murrabithun berkuasa disana sampai tahun 1149 M.

     J.    SAMARKAND DAN BUKHARA (TRANSOXANIA)
     Di Transoxinia, terdapat dua kota penting, tempat peradaban Islam pernah berkembang dengan pesat, yaitu Samarkand dan Bukhara. Samarkand terletak di sebelah selatan sungai Al-Saghat. Riwayat tentang kota Samarkhan yang tertua disebutkan dalam berita-berita tentang peperangan-peperangan Iskandar Zulkarnain (Alexander the Great) di Timur. Menurut berita itu, kota ini beberapa kali diduduki oleh Iskandar ketika ia dan pasukannya berperang melawan Spitamenes. Tetapi, menurut riwayat-riwayat tertua dalam bahasa Arab, Iskandarlah yang mendirikan kota Samarkhand itu. Setelah tahun 323 M, kota ini menjadi bagian dari sebuah kekuasaan yang berpusat di Bactria. Setalah itu, di sana berdiri kerajaan Graeco-Bactrion(Bactria-Yunani) pada masa Anthiochus II Theos. Sejak itu, hubungan politik dan ekonomi antara Samarkand dengan Persia dan Cina terputus, meskipun hubungan dalam bidang budaya, masih tetap berlanjut. Riwayat kota Bukhara sebelum Islam juga panjang. Kota ini diperkirakan sudah ada ketika Iskandar datang kesana. Dilihat dari hubungan-hubungan kuno, pengaruh persia sudah lama tertanam di sana, pengaruh Cina juga besar. Sebelum Islam datang di sana terdapat tempat ibadah agama Budha.
   Selama seratus lima puluh tahunberikutnya, sejarah kota ini sangat mnyedihkan. Kebangkitan kembali terjadi mulai tahun 771 H. (1369 M). pada masa pemerintahan Timur Lenk, penguasa tertinggi di Transoxiana. Timur Lenk menjadikan Samarkhan sebagai ibu kota pemerintahannya. Kota ini diperindah oleh Ulugh Bek (w. 857 H/1449 M). di pihak lain, Bukhara secara politik, menjadi sebuah kota yangtak berarti. Pada tahun 906 H (1500 M), dua kota ini jatuh ke tangan Syaibani, raja Uzbek. Setelah ia wafat, pada tahun itu juga direbut oleh Babur, raja Mughal di India. Akan tetapi tahun berikutnya Babur kembali ke India dan daerah Transoxiana kembali dikuasai orang-orang Uzbekistan. Pada tahun 1917 M, Uni Soviet berdiri dan Uzbekistan - yang didalamnya terdapat Samarkhand dan Bukhara – menjadi bagian dari Uni Soviet. Tidak banyak lagi berita tentang kota itu yang sampai kepada umat Islam, karena pendukungnya menganut ideologi komunis. Sejak tahun 1992 M, Uzbekistan menjadi negara muslim dan merdeka, karena Uni Soviet bubar dengan sendirinya.[5][5]

K. ACEH
Aceh mewakili pusat dunia Islam di Asia Tenggara. Pada masa kejayaan Aceh merupakan pusat peradaban wilayah di dunia islam bagian Timur, yaitu Asia Tenggara. Bahkan Aceh merupakan pintu transmisi jalur perjalanan penyebaran agama Islam ke seluruh wilayah Asia Tenggara, karena itu Aceh terkenal dengan sebutan Serambi Mekah.
Aceh merupakan pintu gerbang masuknya Islam ke seluruh wilayah Nusantara. Di Aceh pernah berdiri kerajaan-kerajaan Islam yang pertama, yaitu Kerajaan Peurlak, Kerajaan Samudra Pasai, dan Kerajaan Aceh Darus Salam.
Dari Aceh muncul beberapa tokoh keilmuan yang menandakan kemajuan keilmuan umat Islam di Asia Tenggara, Beberapa ulama prestitius Aceh yang terkenal dengan karya-karyanya adalah Nuruddin Ar-Raniri, Hamzah Fansuri, Abdurrauf Singkel, Syamsudin sumatrani, dan lain-lain.
Aceh pada masa Smudra Pasai pernah dipimpin oleh para sultan yang cinta akan ilmu dan pradaban. Di antara Sultan yang cinta akan ilmu adalah Sultan Al-Malikuz Zahir, di mana pada masa pemerintahannya Ibnu Batutah pernah singgah di Aceh pada tahun 1345 M. Aceh juga pernah dipimpin oleh sultan perempuan, yaitu Shafiatuddin Syah, Zakiyatuddin Syah dan Naqiyatuddin Syah.Dari Aceh, Islam berkembang ke berbagai wilayah Nusantara antara Islam berkembang ke Ampel, Demak, Cirebon, dan terus berkembang ke Sulawesi, Maluku dan Kalimantan.[6][6]





BAB III
PENUTUP

     A.  Kesimpulan
Dalam konteks peradaban, Islam menampilkan peradaban baru yang esensinya
berbeda dengan peradaban sebelumnya, peradaban yang ditinggalkan Nabi SAW. misalnya, jelas sangat berbeda  dengan peradaban Arab di zaman Jahiliah. Dengan demikian, Islam telah melahirkan revolusi kebudayaan dan peradaban. Peradaban Islam berkembang sangat maju dalam percaturan peradaban dunia, bahkan jauh sebelum kebangkitan bangsa eropa, umat Islam telah maju dengan peradabannya yang gemilang. Adapun pusat-pusat peradaban di dunia Islam yang mendukung kemajuan Islam di dunia sebagai berikut:
1.      Mekah
2.      Madinah
3.      Baghdad
4.      Kairo
5.      Damaskus
6.      Isfahan
7.      Istambul
8.      Delhi
9.      Andalusia
10.  Transoxania
11.  Aceh


B.     Saran
      Demikianlah hasil makalah dari kelompok kami, tentu makalah ini masih banyak kekurangan, baik itu dalam hal pembahasan yang belum lengkap maupun dalam hal penulisan yang terdapat kesalahan.Oleh karena itu, kritik dan saran sangat membantu kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini.




DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Ibrahim Hasan.2003.sejarah dan kebudayaan islam. jakarta:kalam mulia.
Munir Amin Samsul.2010.sejarah peradaban Islam. Jakarta:amzah.
Yatim Badri. 2010. Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II. Jakarta:PT.Raja Grafindo persada.



[1][1]Samsul Munir Amin, sejarah peradaban islam (Jakarta: Amzah,2010) cet.2,h.281-284
[2][2]Dr.Badri Yatim, sejarahperadaban islam sirasah islamiyah II, (Jakarta: PT.raja grafindo persada,2010),cet ke 22. H.277-284
[3][3]Op.cit,Samsul Munir Amin,h.287-288
[4][4]Ibrahim Hasan,sejarah dan kebudayaan islam. (jakarta:kalam mulia,2003)h.78-79

[5][5]Op.Cit, Dr. Badri Yatim, h.284-298
[6][6]Log.Cit, Samsul Munir Amin,h.299-300

0 Response to "Makalah Sejarah Peradaban Islam (Pusat-Pusat Peradaban Islam Di Dunia)"

Post a Comment