Bagi anda yang ingin mempunyai filenya, silahkan download!.
Baca Makalah Lain:
Makalah Psikologi Agama (Ruang Lingkup Psikologi Agama)
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi, kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia lainnya.
Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga keseimbagan manusia dilandasi kepercayan beragama. sikap orang dewasa dalam beragama sangat menonjol jika, kebutuhan akan beragama tertanam dalam dirinya.
Kesetabilan hidup seseorang dalam beragama dan tingkah laku keagamaan seseorang, bukanlah kesetabilan yang statis. Adanya perubahan itu terjadi karena proses pertimbangan pikiran, pengetahuan yang dimiliki dan mungkin karena kondisi yang ada. Tingkah laku keagamaan orang dewasa memiliki persepektif yang luas didasarkan atas nilai-nilai yang dipilihnya.
Dalam hal ini dapat dipahami yang di maksud dengan ilmu psikologi ialah Psikologi berasal dari perkataan yunani psyce yang artinya jiwa, dan logos yang artinya ilmu. Jadi secara etimologi psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya ( ilmu jiwa ). Secara umum, psikologi diartikan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia atau ilmu yang mempelajari gejala-gejala jiwa manusia.
Sedangkan yang dimaksud psikologi agam adalah Psikologi agama terdiri dari dua paduan kata, yakni psikologi dan agama. Kedua kata ini mempunyai makna yang berbeda. Psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari gejala jiwa manusia yang normal, dewasa dan beradab.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi Agama
Psikologi agama terdiri dari dua kata yaitu psikologi dan agama. Yang dimaksud psikologi itu sendiri ialah sebagai ilmu yang mempelajari gejala jiwa manusia yang normal, dewasa dan beradab. Sedangkan menurut Roberth H. Thouless, psikologi sekarang dipergunakan secara umum untuk ilmu tentang tingkah laku dan pengalaman manusia. Psikologi juga biasa disebut dengan ilmu jiwa yang membahas berbagai keadaan jiwa dan juga meneliti kehidupan mental, baik yang disadari, maupun yang tidak disadari dengan semua gejala lahir dan batin.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa psikologi ialah ilmu yang meneliti dan mempelajari sikap dan tingkah laku manusia sebagai gambaran dari gejala-gejala kejiwaan yang ada dibelakangnya. Karena jiwa itu sendri bersifat abstrak maka untuk mempelajari kejiwaan manusia hanya mungkin dilihat dari gejala yang tampak, yaitu tingkah laku yang di tampilkannya.
Agama yang menyangkut dengan masalah yang berhubungan dengan kehidupan batin manusia. Agama sebagai bentuk kayakinan memang sulit di ukur secara tepat dan rinci. Hal ini pula barangkali yang menyulitkan para ilmu untuk memberikan definisi yang tepat tentang agama. Menurut Harun Nasution pengertian agama berdasarkan asal kata al-din, religi (relege, rellage) dan agama. Al-din berarti undang-undang atau hukum. Kemudian dalam bahasa arab kata ini mengandung arti menguasai, menundukan, patuh, utang, balasan, kebiasaan. Ada yang mengatakan dalam bahasa sansekerta kata agama berasal dari dua suku kata yaitu suku A dan suku GAMA. Pertama bermakna “tidak” dan yang kedua bermakna “kacau” jadi disatukan berarti Tidak Kacau. Arti ini dapat dipahami dengan kalimat hasil-hasil yang diberikan oleh peraturan-peraturan sesuatu agama terhadap moril dan materil, pemeluknya, seperti yang di akaui oleh masyarakat umum yang mempunyai pengetahuan.
Psikologi agama menurut Prof. Dr. Zakiah Derajat yakni meneliti dan menelaah kehidupan beragama pada seseorang dan mempelajari berapa besar pengaruh keyakinan agama itu dalam sikap dan tingkah laku serta keadaan hidup pada umumnya. Disamping itu, psikologi agama juga mempelajari pertumbuhan dan perkembangan jiwa agama pada seseorang, serta faktor – faktor yang mempengaruhi keyakinan tersebut.
Ilmu jiwa agama meneliti pengaruh agama terhadap sikap dan tingkah orang atau mekanisme yang bekerja dalam diri seseorang, karena cara seseorang berfikir, bersikap, bereaksi dan bertingkahlaku, tidak dapat dipisahkan dari keyakinannya. Karena keyakinan itu masuk dalam konstruksi kepribadianya. Betapapun macam definisi agama yang diberikan oleh para ahli namun bagi kita yang penting adalah agama yang dirasakan dengan hati, pikiran dan dilaksanakan dalam tindakan serta memantul dalam sikap dan cara menghadapi hidup pada umumnya atau dengan ringkas yang kita teliti adalah proses kejiwaaan terhadap agama dan pengaruhnya dalam jidup pada umumnya.
Jadi secara ringkas dapat kita simpulkan bahwa psikologi agama atau ilmu jiwa agama menjelaskan pekerjaan pikiran dan perasaan seseorang terhadap agama, baik ia orang yang tahu beragama, acuh tak acuh, atau anti agama, yang berarti bahwa yang diungkapkan dan dijelaskan adalah proses mental orang tersebut sebagaimana dalam ilmu jiwa pada umumnya.
B. Ruang Lingkup Psikologi Agama
Berkaitan dengan ruang lingkup dari psikologi agama, maka ruang kajiannya adalah mencakup kesadaran agama yang berarti bagian atau segi agama yang hadir dalam pikiran, yang merupakan aspek mental dari aktivitas agama, dan pengalaman agama berarti unsur perasaan dalam kesadaran beragama yakni perasaan yang membawa kepada keyakinan yang dihasilkan oleh tindakan (amaliah) dengan kata lain bahwa psikologi agama mempelajari kesadaran agama pada seseorang yang pengaruhnya terlihat dalam kelakuan dan tindakan agama orang itu dalam hidupnya.
Dalam hal ini psikologi agama telah dimanfaatkan dalam berbagai ruang kehidupan, misalnya dalam bidang pendidikan, perusahaan, pengobatan, penyuluhan narapidana di LP dan pada bidang- bidang lainnya.
Disiplin ilmu yang otonom, psikologi agama memiliki ruang lingkup pembahasannya tersendiri yang dibedakan dari disiplin ilmu yang mempelajari masalah agama lainnya. Pernyataan Robert Thouless, memusatkan kajiannya pada agama agama yang hidup dalam budaya suatu kelompok atau masyarakat itu sendiri. Kajiannya terpusat pada pemahaman terhadap perilaku keagamaan dengan menggunakan pendekatan psikologi.
Menurut Prof. Dr. Zakiyah Daradjat menyatakan bahwa lapangan penelitian psikologi agama mencangkup proses beragama, perasaan dan kesadaran beragama dengan pengaruh dan akibat-akibat yang dirasakan sebagai hasil dari keyakinan (terhadap suatu agama yang dianut). Oleh karena itu menurut Zakiah Daradjat, ruang lingkup yang menjadi lapangan kajian psikologi agama mengenai:
1. Bermacam-macam emosi yang menjalar di luar kesadaran yang ikut serta dalam kehidupan beragama orang biasa ( umum ). Contoh : perasaan tenang, pasrah dan menyerah.
2. Bagaimana perasaan dan pengalaman seseorang secara individual terhadap Tuhannya. Contohnya: kelegaan batin.
3. Mempelajari, meneliti dan menganalisis pengaruh kepercayaan akan adanya hidup sesudah mati/ akhirat pada tiap-tiap orang.
4. Meneliti dan mempelajari kesadaran dan perasaan orang terhadap kepercayaan yang berhubungan dengan surga dan neraka serta dosa dan pahala yang turut memberi pengaruh terhadap sikap dan tingkah lakunya dalam kehidupan.
5. Meneliti dan mempelajari bagaimana pengaruh penghayatan seseorang terhadap ayat-ayat suci kelegaan batinya.
C. Fungsi Psikologi agama
Setelah mengetahui ruanglingkup dan dasar-dasar psikologi agama, maka marilah kita belajar memahami tugas dari psikologi agama yang memiliki fungsi:
1. Menerangkan prilaku yang menyimpang pada diri manusia sesuai dengan syariat
2. Memprediksi tingkah laku pada manusia sesuai dengan syariat
3. Mengontrol prilaku yang dilakukan manusia agar tidak terjadi penyimpangan
4. Mengarahkan manusia untuk mencapai ridho Allah SWT.
Dengan demikian kehadiran psikologi agama dipenuhi dengan suatu misi besar. Yaitu menyelamatkan manusia dan mengantarkan manusia untuk memenuhi kecendrungan alaminya untuk kembali pada allah dan mendapatkan ridha allah SWT. Karena tugas final psikologi agama itu menyelamatkan manusia, maka psikologi harus memanfaatkan ajaran-ajaran agama.
D. Tujuan Psikologi Agama
Psikologi agama memiliki beberapa tujuan yaitu:
1. Psikologi agama untuk kesejahtraan seluruh umat
2. Memprediksi prilaku manusia, mengontrol, dan mengarahkan prilaku
3. Membangun ilmu dengan visi agama
4. Agama sebagai dasar pembentukan ilmu
Psikologi islam disusun dengan memakai al-quran sebagai acuan utamanya. Sementara al-quran sendiri diturunkan bukan semata-mata untuk kebaikan umat islam, tetapi untuk kebaikan umat manusia seluruhnya. Ada dua alasan mendasar mengapa kita perlu menghadirkan psikologi islami atau psikologi agama. Alasan yang paling utama adalah karena islam mempunyai pendangan-pandangan sendiri tentang manusia. Al-quran, sumber utama agama islam, adalah kitab petunjuk, didalamnya banyak terdapat rahasia mengenai manusia. Allah sebagai pencipta manusia, tentu tahu secara nyata dan pasti tentang siapa manusia. Lewat al-quran, allah memberitahukan rahasia-rahasia tentang manusia. Karenanya, kalau kita ingin tahu manusia lebih nyata dan sungguh-sungguh, maka al-quran adalah sumber yang selayaknya dijadikan acuan utama.
Kesimpulan
Psikologi ialah ilmu yang meneliti dan mempelajari sikap dan tingkah laku manusia sebagai gambaran dari gejala-gejala kejiwaan yang ada dibelakangnya. Karena jiwa itu sendri bersifat abstrak maka untuk mempelajari kejiwaan manusia hanya mungkin dilihat dari gejala yang tampak, yaitu tingkah laku yang di tampilkannya.Sedangkan Menurut Harun Nasution pengertian agama berdasarkan asala kata al-din, religi (relege, rellage) dan agama. Al-din berarti undang-undanag atau hukum. Kemudian dalam bahasa arab kata ini mengandung arti menguasai, menundukan, patuh, utang, balasan, kebiasaan.
Secara ringkas dapat kita simpulkan bahwa psikologi agama atau ilmu jiwa agama menjelaskan pekerjaan pikiran dan perasaan seseorang terhadap agama, baik ia orang yang tahu beragama, acuh tak acuh, atau anti agama, yang berarti bahwa yang diungkapkan dan dijelaskan adalah proses mental orang tersebut sebagaimana dalam ilmu jiwa pada umumnya.
Daftar Pustaka
Aziz, Abdul. 1976. Ilmu Jiwa. Jakarta: Bulan Bintang.
Daradjat, Zakiah. 1970. Ilmu Jiwa. Jakarta: Bulan Bintang.
Jalaluddin, 1998. Psikologi Agama.Jakarta: Pt. Rajagrafindo Persada.
Arifin, Zainal. 1984. Perkembangan Pikiran Terhadap Agama. Jakarta: Pustaka Al Husna.
http://adenurhidayah.blogspot.com/2012/04/makalah-pengertian-psikologi-agama.html
0 Response to "Makalah Psikologi Agama (Ruang Lingkup Psikologi Agama)"
Post a Comment